Sejumlah warga Jakarta kecewa dengan adanya tarian modern (breakdance) muda-mudi dalam acara Jakarta Night Religious Festival, Senin (14/10) malam. Meski muda-mudi itu menggunakan kebaya warna-warni, mereka menari dengan erotis diiringi lagu hip hop dan rock and roll.
Warga menilai tarian erotis itu tidak nyambung dan mengaburkan esensi malam takbiran menyambut Perayaan Idul Adha.
"Wah gak bener nih. Acara takbiran kenapa musiknya clubbing gini," ujar Bagus, warga Lebak Bulus yang hadir di Monumen Nasional (Monas), seperti dikutip Merdeka.com.
Bagus menambahkan dengan adanya tarian semacam ini membuat acara yang religius menjadi melenceng. Padahal, lanjut Bagus, perayaan ini seharusnya bertema islami.
Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh Icha warga Kebayoran. Dia jauh-jauh datang ke Monas untuk menyaksikan takbiran, tapi ternyata malah disuguhi tarian yang tidak sesuai.
"Gak nyambung banget sih. Ini malah ada nari-narinya juga," kata Icha. [AM/Mdk]
Warga menilai tarian erotis itu tidak nyambung dan mengaburkan esensi malam takbiran menyambut Perayaan Idul Adha.
"Wah gak bener nih. Acara takbiran kenapa musiknya clubbing gini," ujar Bagus, warga Lebak Bulus yang hadir di Monumen Nasional (Monas), seperti dikutip Merdeka.com.
Bagus menambahkan dengan adanya tarian semacam ini membuat acara yang religius menjadi melenceng. Padahal, lanjut Bagus, perayaan ini seharusnya bertema islami.
Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh Icha warga Kebayoran. Dia jauh-jauh datang ke Monas untuk menyaksikan takbiran, tapi ternyata malah disuguhi tarian yang tidak sesuai.
"Gak nyambung banget sih. Ini malah ada nari-narinya juga," kata Icha. [AM/Mdk]
0 komentar:
Posting Komentar