Gembong Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla berkicau di Twitter terkait pencekalan dirinya sebagai salah satu pembicara seminar "Demokrasi di Negara-negara Muslim" di UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau. Sedianya Ulil menjadi pembicara Ahad (20/10) siang, tetapi menurutnya, pada menit-menit terakhir pihak kampus memberitahu bahwa ia tidak boleh bicara di seminar itu.
"Jam 2 ini, saya mestinya memberikan ceramah tentang "Demokrasi di Negara-negara Muslim" di UIN Suska, Pekanbaru. Tapi, menit-menit terakhir, saya diberitahu oleh Ibu Dekan Fak. Ushuluddin bahwa saya tak boleh bicara di seminar itu," kicau Ulil di akun twitternya.
Menurutnya, alasan pencekalannya adalah karena adanya ancaman dari kelompok-kelompok Islam tertentu. Tetapi, Ulil tidak menyebutkan kelompok atau organisasi apa yang ia maksud.
Ulil menyebut pencekalan dirinya adalah "kabar buruk bagi 'kebebasan akademik'", padahal ia sudah ditunggu oleh banyak orang yang ingin mendengarkan ceramahnya.
"Ada 1400 pengunjung yang mendaftar dan ingin mendengarkan ceramah saya di UIN Suska, Pekanbaru, tadi," tambah Ulil.
Salah seorang pengguna twitter memberitahu Ulil bahwa di kalangan Mahasiswa UIN Suska Riau beredar stiker penolakan dirinya. Stiker itu bergambar karikatur Ulil dan bertuliskan "kick Ulil out from UIN Suska Riau!"
Sebelumnya, kedatangan Ulil sebagai pembicara bukan hanya ditolak oleh mahasiswa. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat juga menegaskan penolakannya sembari meminta mahasiswa agar lebih selektif dalam memilih narasumber.
"Kita menolak pemikiran-pemikiran liberalnya itu, yang oleh MUI tahun 2005 sudah ada fatwa bahwa pemikiran sekularisme, liberalisme dan plurarisme itu bertentangan dengan Islam. Kalau mengundang dia, berarti akan mensosialisasikan pemikiran-pemikiran dia kan,” kata Anggota Komisi Ukhuwah MUI Riau, Ir. Muhammadun. [AM/Twt/Hdy]
"Jam 2 ini, saya mestinya memberikan ceramah tentang "Demokrasi di Negara-negara Muslim" di UIN Suska, Pekanbaru. Tapi, menit-menit terakhir, saya diberitahu oleh Ibu Dekan Fak. Ushuluddin bahwa saya tak boleh bicara di seminar itu," kicau Ulil di akun twitternya.
Menurutnya, alasan pencekalannya adalah karena adanya ancaman dari kelompok-kelompok Islam tertentu. Tetapi, Ulil tidak menyebutkan kelompok atau organisasi apa yang ia maksud.
Ulil menyebut pencekalan dirinya adalah "kabar buruk bagi 'kebebasan akademik'", padahal ia sudah ditunggu oleh banyak orang yang ingin mendengarkan ceramahnya.
"Ada 1400 pengunjung yang mendaftar dan ingin mendengarkan ceramah saya di UIN Suska, Pekanbaru, tadi," tambah Ulil.
Salah seorang pengguna twitter memberitahu Ulil bahwa di kalangan Mahasiswa UIN Suska Riau beredar stiker penolakan dirinya. Stiker itu bergambar karikatur Ulil dan bertuliskan "kick Ulil out from UIN Suska Riau!"
Sebelumnya, kedatangan Ulil sebagai pembicara bukan hanya ditolak oleh mahasiswa. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat juga menegaskan penolakannya sembari meminta mahasiswa agar lebih selektif dalam memilih narasumber.
"Kita menolak pemikiran-pemikiran liberalnya itu, yang oleh MUI tahun 2005 sudah ada fatwa bahwa pemikiran sekularisme, liberalisme dan plurarisme itu bertentangan dengan Islam. Kalau mengundang dia, berarti akan mensosialisasikan pemikiran-pemikiran dia kan,” kata Anggota Komisi Ukhuwah MUI Riau, Ir. Muhammadun. [AM/Twt/Hdy]
0 komentar:
Posting Komentar