Syi’ah di Indonesia semakin berani unjuk gigi. Setelah menggelar perayaan ‘Idul Ghadir di Jakarta, Syiah di daerah juga menggelar aksi terbuka peringatan peristiwa karbala, baru-baru ini.
Dari video dan foto-foto acara, tampak bahwa jumlah wanitanya jauh lebih banyak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan sekaligus. Bahwa mereka akan diperosokkan menjadi obyek nikah mut’ah (kawin kontrak) yang hakikatnya adalah zina.
“Kebanyakan yang ikut kaum wanita, hal ini sebagai cara mereka untuk mengikat pengikutnya. Bila mana kaum wanita banyak yang mengikut Syiah, maka mereka dengan mudah akan menjerat orang-orang supaya taat dalam agama Syiah dengan disuguhkan para sigheh (pelacur) atas nama mut’ah. Di zaman sekarang yang penuh dengan fitnah syahwat, seorang yang ingin meredam syahwatnya akan ditawari dengan sesuatu yang mereka labeli cap halal, yaitu mut’ah yang pada hakikatnya adalah perzinahan,” tulis laman Sunnah Care ketika melansir foto-foto kirab peringatan peristiwa Karbala oleh kalangan Syiah di Bondowoso.
Dari pengamatan bersamadakwah, foto-foto kirab yang digelar yayasan Ash Shodiq Bondowoso pada Ahad (10/11) malam itu memang didominasi oleh kaum hawa. Namun, sebagian pengguna internet meragukan apakah mereka semua benar-benar pengikut syiah atau hanya ikut-ikutan.
“Apa benar mereka beragama syiah???ato cuman ikut2an???” kata Satyatama Pradana mengomentari berita kirab tersebut di Fimadani.
Sebelumnya, pada acara Idul Ghadir di Jakarta, Khazanah Trans 7 mewawancarai sejumlah wanita peserta acara yang digelar IJABI di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2013 itu. Wawancara itu menunjukkan, sejumlah wanita mengaku diajak ke acara itu tanpa memahami apa itu Syiah.
Namun demikian, laporan lain menunjukkan, modus ajakan seperti itu adalah bagian dari propaganda Syiah sebelum akhirnya para wanita tersebut jatuh dalam ajaran yang melaknat Sahabat Nabi itu kemudian terperosok ke dalam nikah mut’ah. [AM/bersamadakwah]
Dari video dan foto-foto acara, tampak bahwa jumlah wanitanya jauh lebih banyak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan sekaligus. Bahwa mereka akan diperosokkan menjadi obyek nikah mut’ah (kawin kontrak) yang hakikatnya adalah zina.
“Kebanyakan yang ikut kaum wanita, hal ini sebagai cara mereka untuk mengikat pengikutnya. Bila mana kaum wanita banyak yang mengikut Syiah, maka mereka dengan mudah akan menjerat orang-orang supaya taat dalam agama Syiah dengan disuguhkan para sigheh (pelacur) atas nama mut’ah. Di zaman sekarang yang penuh dengan fitnah syahwat, seorang yang ingin meredam syahwatnya akan ditawari dengan sesuatu yang mereka labeli cap halal, yaitu mut’ah yang pada hakikatnya adalah perzinahan,” tulis laman Sunnah Care ketika melansir foto-foto kirab peringatan peristiwa Karbala oleh kalangan Syiah di Bondowoso.
Dari pengamatan bersamadakwah, foto-foto kirab yang digelar yayasan Ash Shodiq Bondowoso pada Ahad (10/11) malam itu memang didominasi oleh kaum hawa. Namun, sebagian pengguna internet meragukan apakah mereka semua benar-benar pengikut syiah atau hanya ikut-ikutan.
“Apa benar mereka beragama syiah???ato cuman ikut2an???” kata Satyatama Pradana mengomentari berita kirab tersebut di Fimadani.
Sebelumnya, pada acara Idul Ghadir di Jakarta, Khazanah Trans 7 mewawancarai sejumlah wanita peserta acara yang digelar IJABI di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2013 itu. Wawancara itu menunjukkan, sejumlah wanita mengaku diajak ke acara itu tanpa memahami apa itu Syiah.
Namun demikian, laporan lain menunjukkan, modus ajakan seperti itu adalah bagian dari propaganda Syiah sebelum akhirnya para wanita tersebut jatuh dalam ajaran yang melaknat Sahabat Nabi itu kemudian terperosok ke dalam nikah mut’ah. [AM/bersamadakwah]
0 komentar:
Posting Komentar