Kapolri Komisaris Jenderal Pol Sutarman mendukung diresmikannya peraturan Polwan berjilbab. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan di acara serah terima ibu asuh/Bhayangkari, Rabu (29/10).
Dengan adanya dukungan dari Kapolri yang baru dilantik beberapa pekan lalu ini, Pokja SKEP Jilbab Polwan akan semakin cepat bergerak menuntaskan aturan baru yang mengakomodir pemakaian jilbab bagi Polwan.
"Kemarin-kemarin kan ada pergantian Kapolri, jadi pengesahannya agak tersendat. Alhamdulillah dengan statement ini kami semakin cepat bergerak," ujar AKBP DM Utami, salah seorang anggota Pokja yang memproses SKEP Jilbab Polwan, seperti dikutip Muslimdaily.
Perizinan berjilbab di kalangan Polwan ternyata sudah menjadi isu di kalangan Kepolisian sejak 2003. Namun, isu ini mulai ramai diperbincangkan sejak 2005. Dukungan masyarakat di media sosial mempermudah jalan lahirnya peraturan jilbab Polwan.
“Banyak ujian dalam memperjuangkannya, sampai akhirnya Allah memberi jalan pada tahun 2013. Peran masyarakat di jejaring sosial yang ramai memperbincangkan izin jilbab untuk Polwan sangat membantu.” ujar Desi Kurnia Sari, fashion designer yang mendapat tugas membuat desain jilbab Polwan.
Sebagai desiner, Desi juga menjelaskan bahwa pakaian Polwan untuk muslimah akan dibuat longgar dan tidak ketat sehingga menutup aurat dengan lebih baik. “Semoga Polwan dengan pakaian yang baik akan lebih baik dalam bekerja untuk mencari keridhoan-Nya,” kata desainer yang kerap dipanggil Ummi Ayyesha.
Dalam wawancara dengan Muslimdaily, Utami meminta dukungan doa dari masyarakat Indonesia untuk kelancaran pengesahan SKEP Jilbab Polwan ini. "Mohon doanya semoga Allah lancarkan dan mudahkan semua urusan ini.. aamiin," ujarnya. [AM/MD]
Dengan adanya dukungan dari Kapolri yang baru dilantik beberapa pekan lalu ini, Pokja SKEP Jilbab Polwan akan semakin cepat bergerak menuntaskan aturan baru yang mengakomodir pemakaian jilbab bagi Polwan.
"Kemarin-kemarin kan ada pergantian Kapolri, jadi pengesahannya agak tersendat. Alhamdulillah dengan statement ini kami semakin cepat bergerak," ujar AKBP DM Utami, salah seorang anggota Pokja yang memproses SKEP Jilbab Polwan, seperti dikutip Muslimdaily.
Perizinan berjilbab di kalangan Polwan ternyata sudah menjadi isu di kalangan Kepolisian sejak 2003. Namun, isu ini mulai ramai diperbincangkan sejak 2005. Dukungan masyarakat di media sosial mempermudah jalan lahirnya peraturan jilbab Polwan.
“Banyak ujian dalam memperjuangkannya, sampai akhirnya Allah memberi jalan pada tahun 2013. Peran masyarakat di jejaring sosial yang ramai memperbincangkan izin jilbab untuk Polwan sangat membantu.” ujar Desi Kurnia Sari, fashion designer yang mendapat tugas membuat desain jilbab Polwan.
Sebagai desiner, Desi juga menjelaskan bahwa pakaian Polwan untuk muslimah akan dibuat longgar dan tidak ketat sehingga menutup aurat dengan lebih baik. “Semoga Polwan dengan pakaian yang baik akan lebih baik dalam bekerja untuk mencari keridhoan-Nya,” kata desainer yang kerap dipanggil Ummi Ayyesha.
Dalam wawancara dengan Muslimdaily, Utami meminta dukungan doa dari masyarakat Indonesia untuk kelancaran pengesahan SKEP Jilbab Polwan ini. "Mohon doanya semoga Allah lancarkan dan mudahkan semua urusan ini.. aamiin," ujarnya. [AM/MD]
0 komentar:
Posting Komentar