Arnoud Van Doorn, produser film Fitna yang telah masuk Islam, kini tengah menunaikan ibadah haji. Van Doorn mengatakan, ia tak sanggup menahan air mata sejak kedatangannya di Mekkah. Ia merasakan bahwa haji adalah momen paling indah dalam hidupnya.
Dalam pernyataannya kepada surat kabar Saudi Ukaz, mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV) ini mengaku bahwa di dalam Islam ia mendapatkan apa yang selama ini dicarinya. Ibadah haji, lanjutnya, dimanfaatkannya untuk memohon ampun atas kesalahannya selama ini.
Seperti diketahui, Van Doorn dulunya adalah salah seorang produser film Fitna. Bersama Geert Wilders, ia membuat film yang melecehkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu pada 2008.
Tetapi justru film itu dan juga kebijakan partainya yang selalu memusuhi Islam mengusik hati kecil
Van Doorn. Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam semakin tak terbendung, hingga ia pun mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya.
"Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," kata Van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam menghampirinya.
Rasa penasaran itu membuat Van Doorn mencari terjemah Al-Qur'an, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari demi hari berikutnya ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu satu per satu, tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain. Selama ini Van Doorn hanya tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya.
Orang-orang yang dekat dengan Van Doorn sebenarnya tahu bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tetapi agaknya mereka tidak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi Van Doorn. Karena lazim dalam dunia mereka, mengkaji sebuah pemikiran atau suatu faham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tidak sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.
Van Doorn menghabiskan waktu hampir setahun untuk mengkaji Qur'an, Sunnah dan sejumlah referensi Islam tersebut. Ia juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk mengetahui lebih jauh tentang agama yang menarik hatinya tersebut.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Qur'an, sunnah dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Van Doorn kepada televisi Al-Jazirah Inggris, Maret lalu.
Semakin lama mempelajari Islam, Van Doorn semakin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi Kristen sebagai agamanya, Van Doorn merasakan Islam itu istimewa.
Apa yang selama ini ada dalam kepalanya bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tidak toleran, membabi buta memusuhi Barat, perlahan hilang dari pikirannya. Van Doorn menemukan Islam sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia sangka.
Van Doorn juga menemukan, Islam adalah agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan media Barat yang selama ini mencitrakan Islam sebagai teroris.
"99 persen kaum muslimin adalah pekerja keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari Islam yang benar, semakin banyak orang yang akan melihat keindahan itu," kata Van Doorn.
Jalan hidayah bagi Van Doorn semakin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, seorang rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain menjelaskan Islam lebih jauh, ia juga menghubungkan Van Doorn dengan Masjid As-Soennah.
Kini, sebagai penebus atas kesalahannya membuat film Fitna, Van Doorn mengatakan akan membuat karya besar untuk melayani Islam.
“Saya berdoa semoga air mata saya ini mampu menghapus segala dosa yang telah saya lakukan di masa lalu, dan saya akan bekerja untuk menghasilkan karya besar guna melayani Islam dan kaum Muslimin setelah kembali dari ibadah haji,” pungkasnya seperti dikutip Ukaz. [IK/Ukz/Im/bsb]
Dalam pernyataannya kepada surat kabar Saudi Ukaz, mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV) ini mengaku bahwa di dalam Islam ia mendapatkan apa yang selama ini dicarinya. Ibadah haji, lanjutnya, dimanfaatkannya untuk memohon ampun atas kesalahannya selama ini.
Seperti diketahui, Van Doorn dulunya adalah salah seorang produser film Fitna. Bersama Geert Wilders, ia membuat film yang melecehkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu pada 2008.
Tetapi justru film itu dan juga kebijakan partainya yang selalu memusuhi Islam mengusik hati kecil
Van Doorn. Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam semakin tak terbendung, hingga ia pun mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya.
"Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," kata Van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam menghampirinya.
Rasa penasaran itu membuat Van Doorn mencari terjemah Al-Qur'an, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari demi hari berikutnya ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu satu per satu, tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain. Selama ini Van Doorn hanya tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya.
Orang-orang yang dekat dengan Van Doorn sebenarnya tahu bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tetapi agaknya mereka tidak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi Van Doorn. Karena lazim dalam dunia mereka, mengkaji sebuah pemikiran atau suatu faham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tidak sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.
Van Doorn menghabiskan waktu hampir setahun untuk mengkaji Qur'an, Sunnah dan sejumlah referensi Islam tersebut. Ia juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk mengetahui lebih jauh tentang agama yang menarik hatinya tersebut.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Qur'an, sunnah dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Van Doorn kepada televisi Al-Jazirah Inggris, Maret lalu.
Semakin lama mempelajari Islam, Van Doorn semakin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi Kristen sebagai agamanya, Van Doorn merasakan Islam itu istimewa.
Apa yang selama ini ada dalam kepalanya bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tidak toleran, membabi buta memusuhi Barat, perlahan hilang dari pikirannya. Van Doorn menemukan Islam sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia sangka.
Van Doorn juga menemukan, Islam adalah agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan media Barat yang selama ini mencitrakan Islam sebagai teroris.
"99 persen kaum muslimin adalah pekerja keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari Islam yang benar, semakin banyak orang yang akan melihat keindahan itu," kata Van Doorn.
Arnoud Van Doorn saat diwawancarai Ukaz |
Jalan hidayah bagi Van Doorn semakin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, seorang rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain menjelaskan Islam lebih jauh, ia juga menghubungkan Van Doorn dengan Masjid As-Soennah.
Kini, sebagai penebus atas kesalahannya membuat film Fitna, Van Doorn mengatakan akan membuat karya besar untuk melayani Islam.
“Saya berdoa semoga air mata saya ini mampu menghapus segala dosa yang telah saya lakukan di masa lalu, dan saya akan bekerja untuk menghasilkan karya besar guna melayani Islam dan kaum Muslimin setelah kembali dari ibadah haji,” pungkasnya seperti dikutip Ukaz. [IK/Ukz/Im/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar