Menunggu Shalat Ashar di Masjid, Pria Semarang Ini Lolos dari Maut

Menunggu Shalat Ashar di Masjid, Pria Semarang Ini Lolos dari Maut

Muslim baca Qur'an (foto AFP)
Marjuki, warga Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, bersyukur lolos dari maut. Meski rumahnya hancur, pria berusia 51 tahun ini selamat. Ia tengah berada di masjid untuk menunggu shalat Ashar ketika rumahnya hancur akibat tertimpa talud setinggi hampir 5 meter yang longsor.

Saat musibah longsor terjadi, Selasa (12/11) pukul 14.30 WIB, pria pekerja serabutan yang tinggal sendirian ini baru saja meninggalkan rumahnya. Ia pergi ke masjid Jama’atul Inayah yang berjarak sekira 400 meter dari rumahnya untuk menunggu shalat Ashar.

“Saya khawatir tak mendengar gema Azan karena hujan yang lebat disertai petir dan angin kencang,” ujar Juki –sapaan akrabnya- seperti dilansir ROL, Rabu (13/11).

Belum genap lima menit berada di masjid, salah seorang tetangganya mengabarkan rumahnya telah roboh rata dengan tanah akibat tertimpa talud yang longsor.

Saat kembali ke rumahnya, Juki hanya dapat menatap harta bendanya tersebut ludes, tertimpa reruntuhan talud rumah Sami’an, tetangganya.

“Tapi saya masih beruntung, diberikan keselamatan oleh kebesaran Allah,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, longsornya talud ini merusakkan sedikitnya tiga rumah, di wilayah RT 03/RW 06. Masing- masing rumah milik Juki, Sudarman (46) serta rumah Sami’an (54).

Namun diantara ketiganya, rumah Juki yang rata dengan tanah. Sementara rumah milik Sudarman menyisakan separuh bangunan serta rumah Samiaan sebagian lantai terasnya menggantung.

Salah seorang tetangga Juki, Supriyanto menuturkan, talud yang ambrol ini sebelumnya merupakan tanah urug. Diduga karena tak kuat menahan air hujan yang begiut deras akhirnya roboh.

Saat longsor terdengar suara gemuruh yang sangat keras. Bahkan isterinya sempat mengira itu bagian dari suara petir yang menyambar. “Untuk sementara, kami menampung pak Marjuki untuk tinggal di rumah saya, karena rumahnya hancur,” tambahnya.

Hingga Rabu siang, warga setempat masih bergotongroyong membersihkan reruntuhan rumah Marjuki. Puluhan anggota Kodim 073/BS juga diterjunkan untuk membantu membersihkan puing-puing ini. [AM/ROL/bersamadakwah]

0 komentar:

Posting Komentar