Berpisah dengan Kepanduan, Warga Desa Ini Menangis

Berpisah dengan Kepanduan, Warga Desa Ini Menangis

Sebagian peserta Kemah Bhakti PKS Gresik
Tiba saatnya untuk berpisah
Tiba masanya truskan perjuangan
Kulampirkan selempang doa
Pengikat hati di medan juang...


Nasyid dari Suara Persaudaraan ini agaknya tepat untuk mewakili perasaan Mat Suhud dan sejumlah warga Desa Tirem Enggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Meski hanya dua hari kepanduan DPD PKS Gresik berkemah di kampungnya, kedekatan dan keakraban begitu terasa.

Hingga tibalah perpisahan, Ahad (17/11) siang. Mat Suhud tidak bisa menahan air mata ketika dipamiti kepanduan, khususnya ustadz Farid Dhofir, Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Jawa Timur.

Selama Kemah Bhakti PKS Peduli yang dilaksanakan DPD PKS Gresik di desa Tirem Enggal, Mat Suhud adalah orang yang paling aktif berinteraksi dengan kepanduan. Mulai dari mengatur parkir, hingga mengantar para warga yang menjadi pasien baksos kesehatan umum dan kesehatan mata.

Selain Mat Suhud, sejumlah warga yang lain juga sangat mendukung kepanduan. Tercatat sedikitnya empat keluarga yang mempersilakan rumahnya sebagai tempat mandi peserta kemah bhakti. Maklum, di lapangan tempat berkemah tidak tersedia kamar mandi. Pun dengan tempat baksos kesehatan. Dua rumah warga menjadi “puskesmas” dadakan. Satu rumah untuk baksos kesehatan yang dilayani oleh dokter umum, dan satu rumah lagi untuk baksos kesehatan mata dari klinik mata. Untuk baksos yang disebut terakhir ini, jika pasien positif mengalami katarak, maka ia segera dirujuk untuk operasi katarak gratis.

Selain baksos kesehatan, 70 personil kepanduan juga dikerahkan untuk bersih desa. Mulai dari membersihkan jalan, TPQ hingga masjid. Sedangkan malam Ahad diisi dengan sejumlah hiburan dari kepanduan, mulai dari bela diri, stand up comedy, hingga opera van java. Versi PKS tentunya. [Jj/bersamadakwah]

0 komentar:

Posting Komentar