3 langkah sukses yang kita bincangkan di muka adalah satu kesatuan. Jika ingin adalah bahan bakar, yakin adalah peta yang harus dilalui agar sampai pada tujuan seefektif mungkin, maka aksi -langkah ke 3- adalah kendaraan yang akan mengantarkan kita dalam mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Sehingga, 3 langkah ini adalah harga mati. Tidak bisa ditawar atau dipisah. Merupakan kesatuan utuh yang dengannya, mimpi akan menjadi fakta. Jika kita mencoba untuk mengabaikan satu diantaranya, maka gagal adalah jaminannya.
Kita sudah menyelesaikan Ingin. Jalannya ada 3 : banyak baca, banyak gaul, banyak jalan. Kemdudian Yakin. Pintunya juga ada 3 : tuliskan, susun langkah dan doa. Maka sehebat apapun ingin dan yakin kita, ketika tidak diiringi aksi nyata, maka ia bagaikan mimpi di siang bolong.
Aksi ibarat kendaraan. Seberapapun banyak bahan bakar yang kita miliki, seberapapun detail peta yang kita susun, jika kita tak punya kendaraan, apapun jenisnya, maka kita tak mungkin sampai di tujuan. Kendaraan ini banyak macamnya. Bisa punya kita sendiri, bisa juga dipinjami. Bisa pula meminta orang lain untuk menjalankan misi kita. Intinya, keberadaan kendaraan ini mutlak adanya.
Di langkah ini, kita juga memerlukan 3 hal : kesungguhan, kecerdasan dan kesabaran. Kesungguhan adalah sikap yang bisa membuat kita bersemangat. Tidak mudah menyerah dan melaksanakan semuanya sepenuh hati. Satu hal yang bisa ditempuh agar kita sungguh-sungguh adalah sadari manfaatnya.
Kesungguhan tidaklah cukup tanpa kecerdasan di dalamnya. Cerdas adalah memahami medan. Sehingga bisa menempuh rute yang sama dalam waktu yang paling cepat dengan selamat pula. Jika kesungguhan tidak diikuti dengan kecerdasan, bisa mengarah pada kerja yang membabi buta. Termasuk di dalamnya buang waktu dan potensi.
Maka kesungguhan dan kecerdasan itu bukanlah hal yang instan. Harus dibumbui kesabaran agar bisa sampai dengan gemilang. Sabar adalah nutrisi yang bisa membuat kendaraan berjalan stabil. Sabar adalah jalan pintas menuju kesuksesan. Sabar bukanlah berpangku tangan dan menunggu durian runtuh. Melainkan upaya mencari yang terbaik diantara sekian banyak cara. Sabar juga merupakan upaya mengumpulkan seribu langkah dari hentakan pertama. Atau menabung 100 Kg emas batangan dengan mulai mengumpulkan rupiah untuk membelinya gram demi gram.
Sedikit contoh tentang minimnya aksi. Mungkin kita juga pernah mendapatinya. Sebut saja Fulan. Ia sahabat Penulis. Sering bercerita bahwa ia ingin menjadi penulis pula. Sering berdiskusi. Tentang kiat praktis juga hal-hal yang bersifat motivasi. Termasuk di dalamnya memberi contoh. Tapi apa mau dikata? Si Fulan ini membaca saja jarang. Baru 15 menit membuka buku, dia sudah pusing. Jika tidak pusing, dia tertidur. Pernah memang, tulisannya dimuat di media online. Tapi terlalu lama bergembira sehingga lupa menulis lagi. Sampai sekarang, tak ada satupun pemuatan berikutnya.
Ingin dan yakinnya tidak berlanjut pada aksi. Sehingga semuanya tinggal angan kosong. Maka, aksi adalah kendaraan yang akan membuat bahan bakar ingin kita bermanfaat sempurna dan membuat peta yakin kita ditepati dengan baik. Dan ketiga hal ini -ingin,yakin dan aksi- adalah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Memisahkan satu diantara ketiganya, adalah cara paling pasti menuju kegagagalan.
Jadi, ingat 3! Lakukan ketiganya. Bukan satu, dua atau satu dan dua. Melainkan 3. Itulah jalan sukses yang insya Allah akan membuat mimpi kita menjadi nyata. Oya, 3 hal tersebut seiiring sejalan. Saling melengkapi. Sehingga 3 langkah ini, tak bisa ditawar lagi. Ingat ya, 3!
Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com, Owner Toko Buku Bahagia
Sehingga, 3 langkah ini adalah harga mati. Tidak bisa ditawar atau dipisah. Merupakan kesatuan utuh yang dengannya, mimpi akan menjadi fakta. Jika kita mencoba untuk mengabaikan satu diantaranya, maka gagal adalah jaminannya.
Kita sudah menyelesaikan Ingin. Jalannya ada 3 : banyak baca, banyak gaul, banyak jalan. Kemdudian Yakin. Pintunya juga ada 3 : tuliskan, susun langkah dan doa. Maka sehebat apapun ingin dan yakin kita, ketika tidak diiringi aksi nyata, maka ia bagaikan mimpi di siang bolong.
Aksi ibarat kendaraan. Seberapapun banyak bahan bakar yang kita miliki, seberapapun detail peta yang kita susun, jika kita tak punya kendaraan, apapun jenisnya, maka kita tak mungkin sampai di tujuan. Kendaraan ini banyak macamnya. Bisa punya kita sendiri, bisa juga dipinjami. Bisa pula meminta orang lain untuk menjalankan misi kita. Intinya, keberadaan kendaraan ini mutlak adanya.
Di langkah ini, kita juga memerlukan 3 hal : kesungguhan, kecerdasan dan kesabaran. Kesungguhan adalah sikap yang bisa membuat kita bersemangat. Tidak mudah menyerah dan melaksanakan semuanya sepenuh hati. Satu hal yang bisa ditempuh agar kita sungguh-sungguh adalah sadari manfaatnya.
Kesungguhan tidaklah cukup tanpa kecerdasan di dalamnya. Cerdas adalah memahami medan. Sehingga bisa menempuh rute yang sama dalam waktu yang paling cepat dengan selamat pula. Jika kesungguhan tidak diikuti dengan kecerdasan, bisa mengarah pada kerja yang membabi buta. Termasuk di dalamnya buang waktu dan potensi.
Maka kesungguhan dan kecerdasan itu bukanlah hal yang instan. Harus dibumbui kesabaran agar bisa sampai dengan gemilang. Sabar adalah nutrisi yang bisa membuat kendaraan berjalan stabil. Sabar adalah jalan pintas menuju kesuksesan. Sabar bukanlah berpangku tangan dan menunggu durian runtuh. Melainkan upaya mencari yang terbaik diantara sekian banyak cara. Sabar juga merupakan upaya mengumpulkan seribu langkah dari hentakan pertama. Atau menabung 100 Kg emas batangan dengan mulai mengumpulkan rupiah untuk membelinya gram demi gram.
Sedikit contoh tentang minimnya aksi. Mungkin kita juga pernah mendapatinya. Sebut saja Fulan. Ia sahabat Penulis. Sering bercerita bahwa ia ingin menjadi penulis pula. Sering berdiskusi. Tentang kiat praktis juga hal-hal yang bersifat motivasi. Termasuk di dalamnya memberi contoh. Tapi apa mau dikata? Si Fulan ini membaca saja jarang. Baru 15 menit membuka buku, dia sudah pusing. Jika tidak pusing, dia tertidur. Pernah memang, tulisannya dimuat di media online. Tapi terlalu lama bergembira sehingga lupa menulis lagi. Sampai sekarang, tak ada satupun pemuatan berikutnya.
Ingin dan yakinnya tidak berlanjut pada aksi. Sehingga semuanya tinggal angan kosong. Maka, aksi adalah kendaraan yang akan membuat bahan bakar ingin kita bermanfaat sempurna dan membuat peta yakin kita ditepati dengan baik. Dan ketiga hal ini -ingin,yakin dan aksi- adalah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Memisahkan satu diantara ketiganya, adalah cara paling pasti menuju kegagagalan.
Jadi, ingat 3! Lakukan ketiganya. Bukan satu, dua atau satu dan dua. Melainkan 3. Itulah jalan sukses yang insya Allah akan membuat mimpi kita menjadi nyata. Oya, 3 hal tersebut seiiring sejalan. Saling melengkapi. Sehingga 3 langkah ini, tak bisa ditawar lagi. Ingat ya, 3!
Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com, Owner Toko Buku Bahagia