"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al Qashash: 56)
Begitulah, ketika Allah memberikan hidayah kepada seseorang, tak ada yang bisa menghalang-halanginya. Dan datangnya hidayah Allah dapat melalui berbagai cara. Seperti yang dialami duta besar Paraguay, Cecar Estebon Grillion, misalnya.
Cecar tak pernah menyangka, ketertarikannya terhadap Islam muncul begitu saja. Pada awalnya ia hanya berpikir, kalau memang Tuhan itu ada, mengapa nama Tuhan berbeda-beda?
Berangkat dari pertanyaan itu Cecar mulai belajar. Ia mendapati bahwa sesunggunya ada kesamaan nama-nama Tuhan dari agama yang diturunkan dari keluarga Ibrahim.
"Di Yahudi Tuhan disebut Elohim, di Kristen disebut Alah dan di Islam disebut Allah," kata Cecar.
Cecar percaya bahwa Tuhan itu maha esa dan kuasa. Dan belakangan, Cecar benar-benar memahami hanya Islam yang secara tegas mendeklarasikan bahwa Allah itu satu dan tidak ada tandingan atau keturunan yang dapat menandinginya. Di sinilah awal ketertarikan Cecar terhadap Islam.
Cecar pun kemudian mempelajari Islam lebih dalam. Dan semakin jauh ia mempelajari Islam, semakin mantaplah hatinya dengan kebenaran agama ini. Hingga tibalah hari ini, Jum’at, 21 Dzulqa’dah 1434 H bertepatan 27 September 2013 M. Cecar mengikrarkan syahadat di Masjid Istiqlal disaksikan ribuan jama’ah.
Cecar yakin, apa yang ia alami sudah diatur oleh Allah. Ia pun berjanji ikrar syahadatnya bukan hanya sekedar perayaan. Tapi benar-benar akan menjadi seorang Muslim yang baik dan menjalankan syari’ah dengan benar.
“Tidak dapat saya gambarkan betapa dasyatnya proses yang saya alami sebelum mengambil keputusan penting dalam hidup saya untuk menjadi mu’allaf” ujarnya seperti dikutip situs resmi Kemenag. [IK/Kmng/Rol/bsb]
Begitulah, ketika Allah memberikan hidayah kepada seseorang, tak ada yang bisa menghalang-halanginya. Dan datangnya hidayah Allah dapat melalui berbagai cara. Seperti yang dialami duta besar Paraguay, Cecar Estebon Grillion, misalnya.
Cecar tak pernah menyangka, ketertarikannya terhadap Islam muncul begitu saja. Pada awalnya ia hanya berpikir, kalau memang Tuhan itu ada, mengapa nama Tuhan berbeda-beda?
Berangkat dari pertanyaan itu Cecar mulai belajar. Ia mendapati bahwa sesunggunya ada kesamaan nama-nama Tuhan dari agama yang diturunkan dari keluarga Ibrahim.
"Di Yahudi Tuhan disebut Elohim, di Kristen disebut Alah dan di Islam disebut Allah," kata Cecar.
Cecar percaya bahwa Tuhan itu maha esa dan kuasa. Dan belakangan, Cecar benar-benar memahami hanya Islam yang secara tegas mendeklarasikan bahwa Allah itu satu dan tidak ada tandingan atau keturunan yang dapat menandinginya. Di sinilah awal ketertarikan Cecar terhadap Islam.
Cecar pun kemudian mempelajari Islam lebih dalam. Dan semakin jauh ia mempelajari Islam, semakin mantaplah hatinya dengan kebenaran agama ini. Hingga tibalah hari ini, Jum’at, 21 Dzulqa’dah 1434 H bertepatan 27 September 2013 M. Cecar mengikrarkan syahadat di Masjid Istiqlal disaksikan ribuan jama’ah.
Cecar yakin, apa yang ia alami sudah diatur oleh Allah. Ia pun berjanji ikrar syahadatnya bukan hanya sekedar perayaan. Tapi benar-benar akan menjadi seorang Muslim yang baik dan menjalankan syari’ah dengan benar.
“Tidak dapat saya gambarkan betapa dasyatnya proses yang saya alami sebelum mengambil keputusan penting dalam hidup saya untuk menjadi mu’allaf” ujarnya seperti dikutip situs resmi Kemenag. [IK/Kmng/Rol/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar