Di era informasi dan teknologi ini, Indonesia membutuhkan cyber army atau pasukan khusus untuk melawan dan menangkal perang di dunia siber. Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Kita ini memang harus mempunyai tentara khusus di bidang siber karena perang itu bukan hanya dalam bentuk gerilya maupun fisik tetapi butuh juga tentara yang mampu melawan perang di dunia siber," tegasnya seperti dikutip Antara, Rabu (25/9).
Ia mengatakan, di dunia IT sekarang banyak penjahat atau orang iseng yang ingin meretas informasi-informasi penting yang seharusnya tak untuk diketahui masyarakat umum.
Kepandaian sebagian masyarakat seperti pembobol atau peretas sudah harus diantisipasi karena di negara besar seperti Indonesia banyak informasi yang seharusnya dilindungi.
Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan akan segera membentuk satuan khusus tentara siber untuk menangkal serangan di dunia siber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara.
"Kami berencana membentuk cyber army. Setiap tahun kami melakukan kompetisi siber dan ada yang dikhususkan bertahan maupun menyerang," kata Purnomo.
Ia menegaskan tentara siber akan terdiri dari militer -TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, dan sipil (non militer).
"Serangan siber yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa saat ini cukup terbuka lebar," ucap Purnomo.
Sebelumnya, Kemhan berencana membangun Pusat Pertahanan Siber untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah dari kejahatan dunia maya, melibatkan tiga angkatan, sedangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membantu tata kelola, infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusianya. [AM/Ant]
"Kita ini memang harus mempunyai tentara khusus di bidang siber karena perang itu bukan hanya dalam bentuk gerilya maupun fisik tetapi butuh juga tentara yang mampu melawan perang di dunia siber," tegasnya seperti dikutip Antara, Rabu (25/9).
Ia mengatakan, di dunia IT sekarang banyak penjahat atau orang iseng yang ingin meretas informasi-informasi penting yang seharusnya tak untuk diketahui masyarakat umum.
Kepandaian sebagian masyarakat seperti pembobol atau peretas sudah harus diantisipasi karena di negara besar seperti Indonesia banyak informasi yang seharusnya dilindungi.
Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan akan segera membentuk satuan khusus tentara siber untuk menangkal serangan di dunia siber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara.
"Kami berencana membentuk cyber army. Setiap tahun kami melakukan kompetisi siber dan ada yang dikhususkan bertahan maupun menyerang," kata Purnomo.
Ia menegaskan tentara siber akan terdiri dari militer -TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, dan sipil (non militer).
"Serangan siber yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa saat ini cukup terbuka lebar," ucap Purnomo.
Sebelumnya, Kemhan berencana membangun Pusat Pertahanan Siber untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah dari kejahatan dunia maya, melibatkan tiga angkatan, sedangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membantu tata kelola, infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusianya. [AM/Ant]
0 komentar:
Posting Komentar