Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk berhati-hati jika ingin mencium hajar aswad. Selama ini, ada kelompok yang berpura-pura menawarkan bantuan kepada jamaah di Tanah Suci agar bisa mencium batu yang menempel di sudut Ka'bah tersebut.
Menurut Menag, kewaspadaan perlu diutamakan karena kelompok tersebut sering menetapkan harga atas "jasa bantuan" dalam memudahkan mencium Hajratul Aswad.
"Ada yang mematok harga. Bahkan ada yang memaksa 1.000 sampai 1.500 real," ujarnya seperti dikutip Republika Online, Sabtu (28/11).
Selain mengingatkan agar jama’ah haji waspada pada kelompok yang menawarkan bantuan mencium hajar aswad, ketika meninjau Kloter 15 Embarkasi Medan di Asrama Haji Medan pada Jumat (27/9) malam, Menag juga mengingatkan jamaah haji agar tidak menjadi korban kriminalitas dan penipuan.
"Di Arab Saudi, tidak semua orang yang berniat melaksanakan ibadah," ujarnya.
Jamaah haji diminta menyadari jika kerumunan manusia di Tanah Suci selama penyelenggaraan haji tidak seluruhnya berniat untuk ibadah. Tidak sedikit ada kelompok manusia yang berniat mencari keuntungan dari jamaah yang sedang melaksanakan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Selain mencuri dan merampas bawaan calhaj, ada juga orang-orang tertentu yang menipu dan menyamar sebagai petugas untuk mengelabui umat yang sedang beribadah. "Ada juga yang berniat mencari keuntungan di sana. Itu harus diingat," katanya.
Menag juga berharap jamaah calhaj untuk menjaga reputasi jamaah Indonesia yang baik, ramah, dan sopan santun. "Selama ini, jamaah Indonesia dikenal sebagai jamaah yang baik. Bukan kata menteri agama, tetapi pendapat jamaah dunia. Predikat itu harus dijaga," pesannya. [AM/Rol/bsb]
Menurut Menag, kewaspadaan perlu diutamakan karena kelompok tersebut sering menetapkan harga atas "jasa bantuan" dalam memudahkan mencium Hajratul Aswad.
"Ada yang mematok harga. Bahkan ada yang memaksa 1.000 sampai 1.500 real," ujarnya seperti dikutip Republika Online, Sabtu (28/11).
Selain mengingatkan agar jama’ah haji waspada pada kelompok yang menawarkan bantuan mencium hajar aswad, ketika meninjau Kloter 15 Embarkasi Medan di Asrama Haji Medan pada Jumat (27/9) malam, Menag juga mengingatkan jamaah haji agar tidak menjadi korban kriminalitas dan penipuan.
"Di Arab Saudi, tidak semua orang yang berniat melaksanakan ibadah," ujarnya.
Jamaah haji diminta menyadari jika kerumunan manusia di Tanah Suci selama penyelenggaraan haji tidak seluruhnya berniat untuk ibadah. Tidak sedikit ada kelompok manusia yang berniat mencari keuntungan dari jamaah yang sedang melaksanakan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Selain mencuri dan merampas bawaan calhaj, ada juga orang-orang tertentu yang menipu dan menyamar sebagai petugas untuk mengelabui umat yang sedang beribadah. "Ada juga yang berniat mencari keuntungan di sana. Itu harus diingat," katanya.
Menag juga berharap jamaah calhaj untuk menjaga reputasi jamaah Indonesia yang baik, ramah, dan sopan santun. "Selama ini, jamaah Indonesia dikenal sebagai jamaah yang baik. Bukan kata menteri agama, tetapi pendapat jamaah dunia. Predikat itu harus dijaga," pesannya. [AM/Rol/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar