Militer Israel marah besar menyusul tewasnya Gal Kobi, salah seorang tentara yang tertembak di bagian leher pada Ahad (22/9) lalu. Militer pun menangkap dan menahan lebih dari 200 warga Palestina di Tepi Barat, khususnya kota Hebron.
Sumber-sumber Palestina mengatakan sebagian tahanan diinterogasi dan kemudian dilepaskan. Mereka juga menekankan bahwa jumlah belum dapat dikonfirmasi. Jumlahnya diperkirakan antara 30-40 orang yang masih diinterogasi di pusat-pusat penyelidikan, lapor Republika Online.
Sumber menegaskan bahwa mereka yang masih ditahan itu sedang ditanyai sehubungan dengan tewasnya Gal Kobi dekat Masjid Ibrahimi di Hebron. Kobi yang tertembak di lehernya sempat dilarikan ke rumah sakit Shaare Zedek di Yerusalem dalam kondisi kritis. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Para pejabat Israel segera penyalahkan warga Palestina atas pembunuhan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, juga mengeluarkan instruksi untuk memungkinkan Israel pindah ke rumah Palestina. Israel mengklaim mereka membeli rumah tersebut di Hebron.
“Mereka yang mencoba mengusir dari tanah nenek moyang kita. Dengan satu tangan, kita akan memerangi dan akan memperkuat penyelesaian ini,” kata Netanyahu dalam surat kabar Israel Yedioth Ahronoth seperti dilaporkan Middle East Monitor. [AM/Mm/Rol]
Sumber-sumber Palestina mengatakan sebagian tahanan diinterogasi dan kemudian dilepaskan. Mereka juga menekankan bahwa jumlah belum dapat dikonfirmasi. Jumlahnya diperkirakan antara 30-40 orang yang masih diinterogasi di pusat-pusat penyelidikan, lapor Republika Online.
Sumber menegaskan bahwa mereka yang masih ditahan itu sedang ditanyai sehubungan dengan tewasnya Gal Kobi dekat Masjid Ibrahimi di Hebron. Kobi yang tertembak di lehernya sempat dilarikan ke rumah sakit Shaare Zedek di Yerusalem dalam kondisi kritis. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Para pejabat Israel segera penyalahkan warga Palestina atas pembunuhan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, juga mengeluarkan instruksi untuk memungkinkan Israel pindah ke rumah Palestina. Israel mengklaim mereka membeli rumah tersebut di Hebron.
“Mereka yang mencoba mengusir dari tanah nenek moyang kita. Dengan satu tangan, kita akan memerangi dan akan memperkuat penyelesaian ini,” kata Netanyahu dalam surat kabar Israel Yedioth Ahronoth seperti dilaporkan Middle East Monitor. [AM/Mm/Rol]
0 komentar:
Posting Komentar