Presiden Mesir Muhammad Mursi mengumumkan pemutusan hubungan dengan Suriah, Sabtu (15/6). Pengumuman itu diikuti dengan penutupan Kedutaan Besar Suriah di Kairo dan penarikan Kuasa Usaha Mesir dari Damaskus. Mursi juga memperingatkan kelompok Syiah bersenjata, Hizbullah, agar segera meninggalkan bumi Syam itu.
"Hizbullah harus meninggalkan Suriah," tegas Mursi seperti dikutip Antara dari Xinhua.
"Kami menolak setiap campur tangan militer atau politik di Suriah baik oleh negara maupun gerilyawan" tambah presiden yang terpilih dalam pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir itu.
Mursi menambahkan, seluruh komponen Mesir baik militer, rakyat dan pemimpin negeri itu mendukung rakyat Suriah. Tapi, ia menekankan tak adanya campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah. Mursi juga menyeru masyarakat internasional agar tidak membiarkan kelahiran kembali rejim penindas.
Ia mendesak disahkannya resolusi Dewan Kemanan PBB yang memberlakukan zona larangan terbang di Suriah.
Sebelumnya, para ulama dari seluruh dunia berkumpul di Kairo selama tiga hari, 15-17 Juni 2013. Pertemuan Tingkat Tinggi Para Ulama Dunia itu mengangkat tema utama sikap ulama Muslimin terhadap Tragedi Suriah. Diantara hasil pertemuan itu adalah mendukung perjuangan “revolusi” rakyat Suriah. [IK/Rpb/Hdy/bsb]
"Hizbullah harus meninggalkan Suriah," tegas Mursi seperti dikutip Antara dari Xinhua.
"Kami menolak setiap campur tangan militer atau politik di Suriah baik oleh negara maupun gerilyawan" tambah presiden yang terpilih dalam pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir itu.
Mursi menambahkan, seluruh komponen Mesir baik militer, rakyat dan pemimpin negeri itu mendukung rakyat Suriah. Tapi, ia menekankan tak adanya campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah. Mursi juga menyeru masyarakat internasional agar tidak membiarkan kelahiran kembali rejim penindas.
Ia mendesak disahkannya resolusi Dewan Kemanan PBB yang memberlakukan zona larangan terbang di Suriah.
Sebelumnya, para ulama dari seluruh dunia berkumpul di Kairo selama tiga hari, 15-17 Juni 2013. Pertemuan Tingkat Tinggi Para Ulama Dunia itu mengangkat tema utama sikap ulama Muslimin terhadap Tragedi Suriah. Diantara hasil pertemuan itu adalah mendukung perjuangan “revolusi” rakyat Suriah. [IK/Rpb/Hdy/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar