Kesucian masjid Stockholm, Swedia, dikotori oleh aksi telanjang dada aktifis feminis radikal, Femen. Al-Arabiya melaporkan, masjid itu sedang kosong –bukan waktu shalat jama’ah- saat tiga wanita berjubah hitam masuk, Sabtu (29/6) waktu setempat.
Tiba-tiba mereka merobek jubahnya dan menampilkan dada telanjang yang bertuliskan “No sharia in Egypt and the world”, menentang pemberlakuan hukum syariah di Mesir dan seluruh dunia. Mereka juga meneriakkan yel-yel seperti “Bebaskan wanita”, “Tidak ada syariah” dan sejenisnya.
Penjaga masjid yang saat itu telah bersiap dengan sejumlah wartawan segera menelepon polisi. Tiga wanita itu pun langsung diusir polisi karena aksinya tersebut.
Para wanita itu tidak menjelaskan mengapa mereka memprotes dalam sebuah masjid yang kosong. "Mereka diduga melakukan ketidakdisplinan dan penyalahgunaan," ujar komandan polisi Jonas Svalin. Namun, sejumlah wartawan telah mengetahui protes tersebut direncanakan.
Sebelumnya, sejumlah aktivis Femen melakukan demonstrasi menentang Islam dengan bertelanjang dada di depan masjid dan kedutaan besar Tunisia di sejumlah negara Eropa, awal April lalu. Demonstrasi yang mempertontonkan aurat itu mereka namai "International Topless Jihad Day" [IK/Rpb/bsb]
Tiba-tiba mereka merobek jubahnya dan menampilkan dada telanjang yang bertuliskan “No sharia in Egypt and the world”, menentang pemberlakuan hukum syariah di Mesir dan seluruh dunia. Mereka juga meneriakkan yel-yel seperti “Bebaskan wanita”, “Tidak ada syariah” dan sejenisnya.
Penjaga masjid yang saat itu telah bersiap dengan sejumlah wartawan segera menelepon polisi. Tiga wanita itu pun langsung diusir polisi karena aksinya tersebut.
Para wanita itu tidak menjelaskan mengapa mereka memprotes dalam sebuah masjid yang kosong. "Mereka diduga melakukan ketidakdisplinan dan penyalahgunaan," ujar komandan polisi Jonas Svalin. Namun, sejumlah wartawan telah mengetahui protes tersebut direncanakan.
Sebelumnya, sejumlah aktivis Femen melakukan demonstrasi menentang Islam dengan bertelanjang dada di depan masjid dan kedutaan besar Tunisia di sejumlah negara Eropa, awal April lalu. Demonstrasi yang mempertontonkan aurat itu mereka namai "International Topless Jihad Day" [IK/Rpb/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar