Demo pro-Mursi di berbagai tempat |
Seluruh jaringan televisi nasional yang hampir semuanya milik pemerintah hanya menyiarkan demo pro-tentara pada Jumat (26/7). Sedangkan demo pendukung Presiden Mursi yang jumlah massanya jauh lebih besar tidak disiarkan sama sekali.
Sejumlah aktifis hak asasi manusia (HAM) pun mengecam keras model propaganda televisi-televisi nasional tersebut.
"Ini sangat tidak adil. Saya sebagai warga Mesir melihat situasi di Mesir melalui televisi asing," kata pegiat HAM Nadia Al Shadly, Jumat (26/7) seperti dikutip kantor berita Antara.
Nadia juga mengutuk sikap penguasa transisi atas penutupan seluruh media cetak dan larangan tayang terhadap sedikitnya enam jaringan televisi yang dianggap pro-Mursi.
Kecemasan serupa diutarakan pengamat masalah pers, Hashem Abdel Hamid.
Menurutnya, kediktaroran sistematis telah terjadi di Mesir pasca-kudeta pelengseran Presiden Mursi dengan pemberangusan media massa dan penangkapan sejumlah wartawan tanpa tuduhan yang jelas.
"Ada kalangan wartawan ditangkap hanya karena menggunakan kata kudeta militer dalam laporannya," kata Abdel Hamid.
Aljazeera melaporkan, demo pro-Mursi merata di berbagai tempat. Konsentrasi utama adalah Kairo, terutama Medan Rabi’ah Adawiyah dan Medan Nahdhah. Mereka juga menggelar demo di berbagai provinsi lain seperti Ismailiyah, Iskandariyah, Gharibiyah, Mathruh, Asyut, dan lain-lain. [IK/Ant/Msk/bsb]
Video demonstrasi pro-Mursi pada Jum'at (26/7) seperti ini sama sekali tidak diliput TV Mesir
Sejumlah aktifis hak asasi manusia (HAM) pun mengecam keras model propaganda televisi-televisi nasional tersebut.
"Ini sangat tidak adil. Saya sebagai warga Mesir melihat situasi di Mesir melalui televisi asing," kata pegiat HAM Nadia Al Shadly, Jumat (26/7) seperti dikutip kantor berita Antara.
Nadia juga mengutuk sikap penguasa transisi atas penutupan seluruh media cetak dan larangan tayang terhadap sedikitnya enam jaringan televisi yang dianggap pro-Mursi.
Kecemasan serupa diutarakan pengamat masalah pers, Hashem Abdel Hamid.
Menurutnya, kediktaroran sistematis telah terjadi di Mesir pasca-kudeta pelengseran Presiden Mursi dengan pemberangusan media massa dan penangkapan sejumlah wartawan tanpa tuduhan yang jelas.
"Ada kalangan wartawan ditangkap hanya karena menggunakan kata kudeta militer dalam laporannya," kata Abdel Hamid.
Aljazeera melaporkan, demo pro-Mursi merata di berbagai tempat. Konsentrasi utama adalah Kairo, terutama Medan Rabi’ah Adawiyah dan Medan Nahdhah. Mereka juga menggelar demo di berbagai provinsi lain seperti Ismailiyah, Iskandariyah, Gharibiyah, Mathruh, Asyut, dan lain-lain. [IK/Ant/Msk/bsb]
Video demonstrasi pro-Mursi pada Jum'at (26/7) seperti ini sama sekali tidak diliput TV Mesir
0 komentar:
Posting Komentar