Mungkin ini hanya sebait kata dari beribu kata di dunia…
Mungkin ini hanya setitik peluh dari berjuta peluh pejuang yang lebih dulu dalam kancah perjuangan ini…
Mungkin ini hanya setitik air dari diantara air mata para pejuang yang telah syahid memperjuangkan risalah Islam ini….
Melalui sebait kata ini ingin ku sampaikan padamu wahai saudaraku… bahwa… kemenangan kian terasa dekat!!!
Kemenangan kian terasa dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain berusaha menjatuhkanmu…
Namun, engkau tetap berusaha kokoh dalam pendirianmu…
Kemenangan kian terasa dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain mencacimu…
Namun, engkau semakin tunduk dalam sujud dan do’amu…
Kemenangan kian dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain tak percaya padamu…
Namun, kau semakin padu menyatukan ukhuwahmu…
Menyatukan visi demi tegaknya kemuliaan Rabbmu…
Menyatukan visi demi tegaknya risalah Rasulmu…
Menyatukan visi demi tegaknya firman-firman Indah Rabbmu…
Yang kan dapat membawa sepenggal firdaus bagi negerimu…
Yang kan dapat membawa rahmat bagi semesta alam yang dititipkan padamu, padaku, dan pada kita semua…
Mungkin saat ini kau terlihat dibawah saudaraku…
Tetapi tidak saudarku!!! Sunguh tidak saudaraku!! sungguh tidak!!!
Aku ingin meyakinkanmu… bahwa dipandangan Rabbmu,
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak…. untuk menggapai bukit impianmu wahai saudaraku….
Mungkin saat ini kerikil-kerikil sedang menghampirimu… tetapi itu bukanlah penghalang tegaknya kemuliaan Rabbmu penguasa jagat raya, penguasa alam semesta…
Mungkin saat ini banyak jalan lubang berbatu.. tetapi jangan bersedih saudaraku…
bergembiralah karena itu kemuliaan bagimu,
karena Rabbmu ingin mengujimu layaknya orang-orang beriman terdahulu,
membasuh noda di hatimu, mengangkat derajatmu, meneguhkan kesabaran dan kedudukanmu….
Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! akan pertolongan Rabbmu…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gulitanya rembulan kan berganti dengan pagi yang menawan…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik lebatnya hujan kan berganti dengan pelangi yang rupawan…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gelapnya awan kan berganti dengan sinar mentari dengan seribu kehangatan..
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gelapnya terowongan kan kau temukan setitik ujung harapan,
Entah kapan, entah kapan, entah kapan,… tetapi itu terasa kian dekat saudaraku!!!
Teruslah berdo’a dalam munajat malammu saudaraku… Teruslah berdo’a dalam sujud-sujudmu saudaraku… untuk keadlianmu, keadlianku, dan keadilan kita semua…
Terusalah berusaha saudaraku… untuk kesejahteraanmu, kesejahteraanku, dan kesejahteraan kita semua…
Terusalah berdo’a dan berusaha saudaraku… dalam harmoni cintamu, dalam harmoni kerjamu…
Jangan berhenti saudara-saudaraku, meskipun serangan-serangan telah lelah menyerangmu,
Jangan berhenti saudara-saudaraku, meskipun caci maki telah lelah mencacimu,
karena kau bekerja bukan untuk menangkis serangan-serangan itu,
karena kau bekerja bukan untuk menghalau caci maki itu,
karena kau bekerja hanya untuk Rabbmu, penggenggam hatimu, penggenggam jiwamu,
hingga kau kembali di sisi Raabmu, di surga… yang mengalir beribu-ribu sungai-sungai indah dibawahnya……
Itulah kemenangan yang agung!!! Itulah kemenangan yang agung!!! Itulah kemenangan yang agung!!! wahai saudara-saudaraku……
Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!!
Hingga jika ini nafas terakhirmu!!! Hingga jika ini nafas terakhirku!!! Hingga jika ini nafas terakhir kita semua!!!
Yakinlah, Yakinlah, Yakinlah!!!
Yakinlah akan secercah mentari di esok pagi, dan jangan katakan lelah sebelum kembali!!!
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah orang tuamu, orang tuaku, orang tua kita semua…
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah saudaramu, saudaraku, saudara kita semua….
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah sahabat-sahabatmu, sahabat-sahabatku, sahabat-sahabat kita semua…
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah anakmu, anakku, dan anak-anak negeri ku tercinta, Indonesia…
Allahuakbar!!!.. Allahuakbar!!!… Allahuakbar!!! []
Penulis: Abdurrahman Lathiif Fattaahillah
Seorang yang jatuh cinta pada tarbiyah Islam dan setelah lulus dari ITS Surabaya, beraktivitas sebagai karyawan di sebuah konsultan IT di Surabaya dan sedang memulai menekuni hobi menulis.
Mungkin ini hanya setitik peluh dari berjuta peluh pejuang yang lebih dulu dalam kancah perjuangan ini…
Mungkin ini hanya setitik air dari diantara air mata para pejuang yang telah syahid memperjuangkan risalah Islam ini….
Melalui sebait kata ini ingin ku sampaikan padamu wahai saudaraku… bahwa… kemenangan kian terasa dekat!!!
Kemenangan kian terasa dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain berusaha menjatuhkanmu…
Namun, engkau tetap berusaha kokoh dalam pendirianmu…
Kemenangan kian terasa dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain mencacimu…
Namun, engkau semakin tunduk dalam sujud dan do’amu…
Kemenangan kian dekat wahai saudaraku!!!
Ketika yang lain tak percaya padamu…
Namun, kau semakin padu menyatukan ukhuwahmu…
Menyatukan visi demi tegaknya kemuliaan Rabbmu…
Menyatukan visi demi tegaknya risalah Rasulmu…
Menyatukan visi demi tegaknya firman-firman Indah Rabbmu…
Yang kan dapat membawa sepenggal firdaus bagi negerimu…
Yang kan dapat membawa rahmat bagi semesta alam yang dititipkan padamu, padaku, dan pada kita semua…
Mungkin saat ini kau terlihat dibawah saudaraku…
Tetapi tidak saudarku!!! Sunguh tidak saudaraku!! sungguh tidak!!!
Aku ingin meyakinkanmu… bahwa dipandangan Rabbmu,
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak!!!
Engkau masih terus menerus berlari naik menanjak…. untuk menggapai bukit impianmu wahai saudaraku….
Mungkin saat ini kerikil-kerikil sedang menghampirimu… tetapi itu bukanlah penghalang tegaknya kemuliaan Rabbmu penguasa jagat raya, penguasa alam semesta…
Mungkin saat ini banyak jalan lubang berbatu.. tetapi jangan bersedih saudaraku…
bergembiralah karena itu kemuliaan bagimu,
karena Rabbmu ingin mengujimu layaknya orang-orang beriman terdahulu,
membasuh noda di hatimu, mengangkat derajatmu, meneguhkan kesabaran dan kedudukanmu….
Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! akan pertolongan Rabbmu…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gulitanya rembulan kan berganti dengan pagi yang menawan…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik lebatnya hujan kan berganti dengan pelangi yang rupawan…
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gelapnya awan kan berganti dengan sinar mentari dengan seribu kehangatan..
Yakinlah saudaraku!!! bahwa dibalik gelapnya terowongan kan kau temukan setitik ujung harapan,
Entah kapan, entah kapan, entah kapan,… tetapi itu terasa kian dekat saudaraku!!!
Teruslah berdo’a dalam munajat malammu saudaraku… Teruslah berdo’a dalam sujud-sujudmu saudaraku… untuk keadlianmu, keadlianku, dan keadilan kita semua…
Terusalah berusaha saudaraku… untuk kesejahteraanmu, kesejahteraanku, dan kesejahteraan kita semua…
Terusalah berdo’a dan berusaha saudaraku… dalam harmoni cintamu, dalam harmoni kerjamu…
Jangan berhenti saudara-saudaraku, meskipun serangan-serangan telah lelah menyerangmu,
Jangan berhenti saudara-saudaraku, meskipun caci maki telah lelah mencacimu,
karena kau bekerja bukan untuk menangkis serangan-serangan itu,
karena kau bekerja bukan untuk menghalau caci maki itu,
karena kau bekerja hanya untuk Rabbmu, penggenggam hatimu, penggenggam jiwamu,
hingga kau kembali di sisi Raabmu, di surga… yang mengalir beribu-ribu sungai-sungai indah dibawahnya……
Itulah kemenangan yang agung!!! Itulah kemenangan yang agung!!! Itulah kemenangan yang agung!!! wahai saudara-saudaraku……
Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!! Yakinlah saudaraku!!!
Hingga jika ini nafas terakhirmu!!! Hingga jika ini nafas terakhirku!!! Hingga jika ini nafas terakhir kita semua!!!
Yakinlah, Yakinlah, Yakinlah!!!
Yakinlah akan secercah mentari di esok pagi, dan jangan katakan lelah sebelum kembali!!!
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah orang tuamu, orang tuaku, orang tua kita semua…
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah saudaramu, saudaraku, saudara kita semua….
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah sahabat-sahabatmu, sahabat-sahabatku, sahabat-sahabat kita semua…
Yakinlah akan secercah senyum harapan mengembang…
Di balik wajah anakmu, anakku, dan anak-anak negeri ku tercinta, Indonesia…
Allahuakbar!!!.. Allahuakbar!!!… Allahuakbar!!! []
Penulis: Abdurrahman Lathiif Fattaahillah
Seorang yang jatuh cinta pada tarbiyah Islam dan setelah lulus dari ITS Surabaya, beraktivitas sebagai karyawan di sebuah konsultan IT di Surabaya dan sedang memulai menekuni hobi menulis.
0 komentar:
Posting Komentar