Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais mengungkapkan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah tersusupi ide sekuler.
“IPM dan IMM semuanya sudah tersusupi ide sekuler, plural dan lain lain. Inilah perbedaan mencolok antara Muhammadiyah dulu dan sekarang,” ujar Amien Rais kepada Majalah Tabligh seperti dikutip salam online, Ahad (28/7).
Seperti yang pernah dilakukannya, Amien menyarankan aktifis IPM dan IMM untuk membaca Al Qur’an dulu sebelum berinteraksi dengan pemikiran barat yang sekuler.
“Sebelum saya membaca buku-buku barat, baca Al-Qur’an dulu. Karena orang yang sudah baca Al-Qur’an, dia akan sampai pada kesimpulan bahwa berbagai ideologi yang ditawarkan oleh manusia seperti mainan anak-anak yang tidak berbobot,” pesannya.
Lantas dia mengutip Ulama Mesir Sayyid Quthb yang memandang sangat rendah pemikiran manusia sehebat apapun ketika seseorang telah paham Al-Qur’anul Karim.
“Seorang yang duduk di bawah perlindungan Al-Qur’an ibarat sedang duduk di bukit yang tinggi, kemudian melihat anak-anak sedang bermain-main dengan mainannya. Orang yang sudah paham Al-Qur’an akan bisa merasakan bahwa ideologi yang sifatnya man-made, buatan manusia, itu hanya lucu-lucuan saja. Hanya menghibur diri sesaat, untuk memenuhi kehausan intelektual ala kadarnya,” imbuhnya. [IK/Slm]
“IPM dan IMM semuanya sudah tersusupi ide sekuler, plural dan lain lain. Inilah perbedaan mencolok antara Muhammadiyah dulu dan sekarang,” ujar Amien Rais kepada Majalah Tabligh seperti dikutip salam online, Ahad (28/7).
Seperti yang pernah dilakukannya, Amien menyarankan aktifis IPM dan IMM untuk membaca Al Qur’an dulu sebelum berinteraksi dengan pemikiran barat yang sekuler.
“Sebelum saya membaca buku-buku barat, baca Al-Qur’an dulu. Karena orang yang sudah baca Al-Qur’an, dia akan sampai pada kesimpulan bahwa berbagai ideologi yang ditawarkan oleh manusia seperti mainan anak-anak yang tidak berbobot,” pesannya.
Lantas dia mengutip Ulama Mesir Sayyid Quthb yang memandang sangat rendah pemikiran manusia sehebat apapun ketika seseorang telah paham Al-Qur’anul Karim.
“Seorang yang duduk di bawah perlindungan Al-Qur’an ibarat sedang duduk di bukit yang tinggi, kemudian melihat anak-anak sedang bermain-main dengan mainannya. Orang yang sudah paham Al-Qur’an akan bisa merasakan bahwa ideologi yang sifatnya man-made, buatan manusia, itu hanya lucu-lucuan saja. Hanya menghibur diri sesaat, untuk memenuhi kehausan intelektual ala kadarnya,” imbuhnya. [IK/Slm]
0 komentar:
Posting Komentar