Mengapa tidak sedikit umat Islam di Indonesia yang terperangkap masuk ke dalam Syiah, bahkan kaum wanitanya sampai rela menjadi "obyek" nikah mut'ah (kawin kontrak)? Berikut ini 5 tahap rekrutmen Syiah di Indonesia yang diungkap Direktur An-Nasr Institute, Munarman, pada bedah buku “Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam” di Bekasi pekan lalu.
Pertama, membangun keyakinan bahwa Iran dan “Hizbullah” Lebanon adalah satu-satunya pihak yang melawan Amerika dan Zionis
Kedua, membesar-besarkan isu Karbala sesuai misi Syiah
Ketiga, membangun logika politik untuk mencela pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan dan Yazid, putranya
Keempat, membentuk pemahaman bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tidak dipakai sama sekali.
Kelima, mencela Abu Bakar dan Umar bin Al-Khaththab.
Seperti dikutip Fimadani, Munarman juga mengatakan, jika seseorang telah terpengaruh pada tahap pertama, ia bisa masuk ke tahap-tahap berikutnya. Sedangkan bila pada tahap awal sudah menolak, maka ia bisa selamat dari tahap-tahap penyesatan berikutnya. Jika seseorang telah sampai pada tahap tragedi Karbala, maka itu adalah kondisi yang sudah gawat. Karena, pada tahap ini, orang sudah mulai tertanam akan kebenciannya terhadap para sahabat selain Ahlul Bait. Pada titik ini sulit bagi seseorang untuk mundur lagi. [AM/Fmd]
Pertama, membangun keyakinan bahwa Iran dan “Hizbullah” Lebanon adalah satu-satunya pihak yang melawan Amerika dan Zionis
Kedua, membesar-besarkan isu Karbala sesuai misi Syiah
Ketiga, membangun logika politik untuk mencela pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan dan Yazid, putranya
Keempat, membentuk pemahaman bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tidak dipakai sama sekali.
Kelima, mencela Abu Bakar dan Umar bin Al-Khaththab.
Seperti dikutip Fimadani, Munarman juga mengatakan, jika seseorang telah terpengaruh pada tahap pertama, ia bisa masuk ke tahap-tahap berikutnya. Sedangkan bila pada tahap awal sudah menolak, maka ia bisa selamat dari tahap-tahap penyesatan berikutnya. Jika seseorang telah sampai pada tahap tragedi Karbala, maka itu adalah kondisi yang sudah gawat. Karena, pada tahap ini, orang sudah mulai tertanam akan kebenciannya terhadap para sahabat selain Ahlul Bait. Pada titik ini sulit bagi seseorang untuk mundur lagi. [AM/Fmd]
0 komentar:
Posting Komentar