Dr. Najla Mahmud baru saja mengunjungi suaminya, Presiden Muhammad Mursi, di penjara Burj Arab, Alexandria, Kamis (7/11). Najla tidak dapat menutupi kebahagiaannya bisa bertemu sang suami kali pertama sejak kudeta 3 Juli lalu. Pertemuan itu laksana hadiah tahun baru hijriyah.
Namun, jiwa besar sepasang negarawan itu membuat pertemuan mereka bukan sekelas pertemuan pelepas rindu. Luapan cinta Presiden Mursi yang sangat besar kepada rakyatnya membuat pertemuan mereka didominasi dialog cinta untuk rakyat Mesir.
“Aku pergi untuk memberikan dukungan kepada beliau. Tapi yang aku dapati tetaplah Presiden Mursi, seorang yang gagah dan tidak mengenal kalah,” kata Najla bercerita kepada televisi Aljazeera, Kamis (7/11) sore, mengenai pertemuan dengan suaminya.
Presiden Mursi, lanjut Najla, menyampaikan pesan kepada rakyatnya agar tetap kuat dalam mempertahankan Revolusi 25 Januari. Rakyat jangan mau mengorbankan hasil-hasil revolusi itu. Presiden Mursi menegaskan bahwa ia akan tetap mempertahankan revolusi hingga akhir nafasnya.
“Presiden Mursi bertanya tentang kabar rakyat. Beliau tidak berubah. Sama seperti yang dilakukannya saat memimpin negara. Bahkan beliau bertanya tentang harga sayuran. Pertanyaan pertama beliau adalah ‘Bagaimana kabar rakyat Mesir?’” tambah Najla.
Dari sekian banyak dialog cinta rakyat itu, Mursi tak lupa menyelipkan dialog cinta keluarga.
"Presiden Mursi juga memintaku agar sabar, kuat, dan tidak menyerah. Beliau tidak mengakui keabsahan pengadilan dilakukan atas dirinya." [IK/Ajz/Dkw/bsb]
Namun, jiwa besar sepasang negarawan itu membuat pertemuan mereka bukan sekelas pertemuan pelepas rindu. Luapan cinta Presiden Mursi yang sangat besar kepada rakyatnya membuat pertemuan mereka didominasi dialog cinta untuk rakyat Mesir.
“Aku pergi untuk memberikan dukungan kepada beliau. Tapi yang aku dapati tetaplah Presiden Mursi, seorang yang gagah dan tidak mengenal kalah,” kata Najla bercerita kepada televisi Aljazeera, Kamis (7/11) sore, mengenai pertemuan dengan suaminya.
Presiden Mursi, lanjut Najla, menyampaikan pesan kepada rakyatnya agar tetap kuat dalam mempertahankan Revolusi 25 Januari. Rakyat jangan mau mengorbankan hasil-hasil revolusi itu. Presiden Mursi menegaskan bahwa ia akan tetap mempertahankan revolusi hingga akhir nafasnya.
“Presiden Mursi bertanya tentang kabar rakyat. Beliau tidak berubah. Sama seperti yang dilakukannya saat memimpin negara. Bahkan beliau bertanya tentang harga sayuran. Pertanyaan pertama beliau adalah ‘Bagaimana kabar rakyat Mesir?’” tambah Najla.
Dari sekian banyak dialog cinta rakyat itu, Mursi tak lupa menyelipkan dialog cinta keluarga.
"Presiden Mursi juga memintaku agar sabar, kuat, dan tidak menyerah. Beliau tidak mengakui keabsahan pengadilan dilakukan atas dirinya." [IK/Ajz/Dkw/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar