Ibrahim Iryan, putra Wakil Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Isham Iryan, menyebut ayahnya sebagai orang paling kedua berbahaya di dunia setelah Muhammad Beltagi. Hal itu dikatakan Ibrahim setelah mengetahui kondisi ayahnya di penjara dan banyaknya kasus yang dituduhkan kepadanya.
“Aku baru saja mengunjungi Dr. Isham Iryan di penjaranya yang baru. Beliau menyambut dengan senyuman khasnya. Namun senyumannya kepada keamanan penjara seakan mempunyai makna tertentu… ‘Alhamdulillah, engkau baik-baik saja, Abi,’” tulis Ibrahim di akun facebooknya, Selasa (12/11).
Ibrahim datang ke penjara bersama umi dan adiknya. “Abi di mana saat pembantaian Rabia?” tanya Ibrahim dan uminya hampir bersamaan.
Ibrahim menerangkan bahwa ayahnya dalam kondisi yang sehat. Beliau ditempatkan di sel isolasi dan hanya boleh keluar pada hari Jumat.
“Abi diperiksa dalam banyak sekali kasus. Sepertinya Abi orang paling berbahaya di dunia, setelah Dr. Muhammad Beltagi,” terang Ibrahim.
Beltagi adalah Sekjen FJP dan juru bicara Ikhwanul Muslimin. Ia dipenjara sejak akhir Agustus lalu, , setelah putrinya Asmaa el Beltagi dibunuh bersama ribuan warga lainnya di Rabiah Adawiyah. [AM/bersamadakwah/dakwatuna]
“Aku baru saja mengunjungi Dr. Isham Iryan di penjaranya yang baru. Beliau menyambut dengan senyuman khasnya. Namun senyumannya kepada keamanan penjara seakan mempunyai makna tertentu… ‘Alhamdulillah, engkau baik-baik saja, Abi,’” tulis Ibrahim di akun facebooknya, Selasa (12/11).
Ibrahim datang ke penjara bersama umi dan adiknya. “Abi di mana saat pembantaian Rabia?” tanya Ibrahim dan uminya hampir bersamaan.
Ibrahim menerangkan bahwa ayahnya dalam kondisi yang sehat. Beliau ditempatkan di sel isolasi dan hanya boleh keluar pada hari Jumat.
“Abi diperiksa dalam banyak sekali kasus. Sepertinya Abi orang paling berbahaya di dunia, setelah Dr. Muhammad Beltagi,” terang Ibrahim.
Beltagi adalah Sekjen FJP dan juru bicara Ikhwanul Muslimin. Ia dipenjara sejak akhir Agustus lalu, , setelah putrinya Asmaa el Beltagi dibunuh bersama ribuan warga lainnya di Rabiah Adawiyah. [AM/bersamadakwah/dakwatuna]
0 komentar:
Posting Komentar