Seperti pendahulunya Bani Nadhir, Qainuqa’, Quraidhah dan Khaibar, Israel benar-benar tidak dapat dipercaya. Di satu sisi Zionis merangkul otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas untuk berunding, pada saat yang sama penjajah Yahudi itu membunuhi warga Palestina.
Data yang dirilis Quds Press Internasional menyebutkan, 15 warga Palestina gugur syahid sejak dimulainya perundingan antara Zionis Israel dengan otoritas Palestina.
Seperti dikutip Infopalestina, Jum’at (8/11), pembunuhan terbaru dilakukan Israel kemarin malam. Dua warga Palestina Anas Athras dan Bashir Salim gugur oleh tembakan penjajah zionis di perlintasan Kontainer dan Za’tarah, Selatan Tepi Barat, menambah jumlah korban menjadi 15 orang syahid.
Menurut data, 3 orang gugur dari kamp Jenin, dua dari mereka terkena tembakan langsung beberapa hari usai dimulainya perundingan, yaitu Muhammad Lahluh dan Islam Thubasi, sementara seorang pemuda lainnya, Karem Abu Shabih gugur akibat luka kritis dalam bentrokan dengan pasukan zionis yang menyerbu kamp Jenin.
Penjajah zionis melanjutkan aksi pembunuhan, penghancuran dan pelanggaran beragam terhadap rakyat Palestina di luar konteks perundingan. Pada Agustus lalu pejajah zionis melakukan pembantaian di kamp Qalandia Ramallah, yang melukai 20 orang dan menewaskan 3 lainnya, yaitu Roben Faris, Yunus Jahjuh dan Jihad Ashlan.
Selama tiga bulan terakhir perundingan ini, pejuang Brigade Al-Qassam, Muhammad Ashi, gugur dalam bentrokan senjata dengan pasukan zionis di kota Beit Laqiya, Ramallah setelah setahun diburu pihak penjajah zionis.
Di kota Qabatia, Jenin, seorang pemuda Palestina, Ahmad Thazaziah gugur dalam bentrokan dengan pasukan zionis. Sementara seorang tawanan Hasan Abdul Halim Thurabi dari Nablus gugur akibat penelantaran medis yang dilakukan penjajah zionis saat ditawan di penjara zionis.
Sementara di Gaza, pasukan zionis membunuh 3 pejuang Palestina dari Brigade Al-Qassam pada Jumat lalu, dalam bentrokan senjata di Timur Khan Younis, Gaza Selatan, mereka adalah Muhammad Al-Qassash, Muhammad Daud dan Khalid Abu Bakrah.
Perundingan kembali digelar antara delegasi otoritas Palestina dan pihak penjajah zionis, di Washington tanggal 30 Juli lalu, untuk pertama kalinya setelah dibekukan selama 3 tahun, di tengah berlanjutnya pelanggaran dan kejahatan Israel terhadap warga Palestina dan harta benda dan tempat suci mereka.
Sayangnya, otoritas Palestina mengabaikan seruan faksi-faksi Palestina untuk hengkang dari perundingan, sebagai respon atas kejahatan penjajah zionis terhadap hak-hak rakyat Palestina, yang pada 3 bulan pertama telah membunuh belasan warga Palestina, menangkapi ratusan lainnya, dan mengusir warga Palesina dari rumah-rumah mereka yang disita atau dihancurkan. Selain itu, di samping yahudisasi yang terus berlanjut di kota Al-Quds dan di bawah Masjidil Aqsha, serta rencana proyek permukiman zionis mencakup pembangunan lebih dari 1700 unit di Al-Quds dan Tepi Barat. [AM/infopalestina/bersamadakwah]
Data yang dirilis Quds Press Internasional menyebutkan, 15 warga Palestina gugur syahid sejak dimulainya perundingan antara Zionis Israel dengan otoritas Palestina.
Seperti dikutip Infopalestina, Jum’at (8/11), pembunuhan terbaru dilakukan Israel kemarin malam. Dua warga Palestina Anas Athras dan Bashir Salim gugur oleh tembakan penjajah zionis di perlintasan Kontainer dan Za’tarah, Selatan Tepi Barat, menambah jumlah korban menjadi 15 orang syahid.
Menurut data, 3 orang gugur dari kamp Jenin, dua dari mereka terkena tembakan langsung beberapa hari usai dimulainya perundingan, yaitu Muhammad Lahluh dan Islam Thubasi, sementara seorang pemuda lainnya, Karem Abu Shabih gugur akibat luka kritis dalam bentrokan dengan pasukan zionis yang menyerbu kamp Jenin.
Penjajah zionis melanjutkan aksi pembunuhan, penghancuran dan pelanggaran beragam terhadap rakyat Palestina di luar konteks perundingan. Pada Agustus lalu pejajah zionis melakukan pembantaian di kamp Qalandia Ramallah, yang melukai 20 orang dan menewaskan 3 lainnya, yaitu Roben Faris, Yunus Jahjuh dan Jihad Ashlan.
Selama tiga bulan terakhir perundingan ini, pejuang Brigade Al-Qassam, Muhammad Ashi, gugur dalam bentrokan senjata dengan pasukan zionis di kota Beit Laqiya, Ramallah setelah setahun diburu pihak penjajah zionis.
Di kota Qabatia, Jenin, seorang pemuda Palestina, Ahmad Thazaziah gugur dalam bentrokan dengan pasukan zionis. Sementara seorang tawanan Hasan Abdul Halim Thurabi dari Nablus gugur akibat penelantaran medis yang dilakukan penjajah zionis saat ditawan di penjara zionis.
Sementara di Gaza, pasukan zionis membunuh 3 pejuang Palestina dari Brigade Al-Qassam pada Jumat lalu, dalam bentrokan senjata di Timur Khan Younis, Gaza Selatan, mereka adalah Muhammad Al-Qassash, Muhammad Daud dan Khalid Abu Bakrah.
Perundingan kembali digelar antara delegasi otoritas Palestina dan pihak penjajah zionis, di Washington tanggal 30 Juli lalu, untuk pertama kalinya setelah dibekukan selama 3 tahun, di tengah berlanjutnya pelanggaran dan kejahatan Israel terhadap warga Palestina dan harta benda dan tempat suci mereka.
Sayangnya, otoritas Palestina mengabaikan seruan faksi-faksi Palestina untuk hengkang dari perundingan, sebagai respon atas kejahatan penjajah zionis terhadap hak-hak rakyat Palestina, yang pada 3 bulan pertama telah membunuh belasan warga Palestina, menangkapi ratusan lainnya, dan mengusir warga Palesina dari rumah-rumah mereka yang disita atau dihancurkan. Selain itu, di samping yahudisasi yang terus berlanjut di kota Al-Quds dan di bawah Masjidil Aqsha, serta rencana proyek permukiman zionis mencakup pembangunan lebih dari 1700 unit di Al-Quds dan Tepi Barat. [AM/infopalestina/bersamadakwah]
0 komentar:
Posting Komentar