Ribuan Masyarakat Riau, yang tergabung dalam “Masyarakat Riau Peduli Mesir”, memadati bundaran Tugu Ikan Selais, depan kantor pemko Pekanbaru. Massa yang berasal dari gabungan ormas dan mahasiswa ini hadir dari berbagai daerah di provinsi Riau. Mereka mengecam dan memperotes keras tindakan brutal militer mesir, yang mengakibatkan tewasnya ribuan rakyat sipil. Mereka juga mendesak agar pemerintah indonesia, bersikap tegas dan menarik duta besar indonesia di mesir, sebagai protes keras terhadap militer mesir.
Massa memulai aksi setelah melaksanakan sholat jum’at berjamaah, di masjid Ar Rahman Pemko Pekanbaru. Kemudian rombongan massa bergerak menuju tugu ikan selais, sambil membawa sepanduk- sepanduk dan poster- poster yang berisi kecaman atas tindakan militer mesir.
Koordinator SMRUM, Agung Nugroho mengatakan, jika dikalkulasikan sampai hari ini ada sekitar 6.000 orang warga sipil yang menjadi korban pembantaian rezim militer Mesir dibawah pimpinan Jenderal Abdel Fattah Al Sisi. Dari mulai tanggal 8 Juli lalu, ada sekitar 42 orang demonstran anti kudeta yang tewas dan 322 orang demonstran yang luka-luka. Kemudian pada 27 Juli sekitar 120 orang pendukung Mursi yang meninggal dan lebih dari 1.000 orang yang luka-luka.
"Tercatat tiga pekan sejak militer Mesir mengkudeta presiden yang sah Mesir, sudah 450 orang warga sipil telah terbunuh, sekitar 8.000 orang yang terluka dan 1.500 orang ditahan," kata Agung.
Pada tanggal 14 Agustus kemarin adalah hari kebiadaban militer dan polisi militer Mesir yang membantai warga sipil dengan menembaki demonstran serta mebakar masjid di Rab'bah.
"Jika dikalkulasikan yang mati syahid ada sekitar 3.000 orang dari 6.000 orang lebih dan yang terluka mencapai 15.000 jiwa," tambahnya.
Aksi berakhir sekitar pukul 15.30 wib, ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh ketua PW.Ikadi Riau, Ustad Narlis,MA. (avin)
Massa memulai aksi setelah melaksanakan sholat jum’at berjamaah, di masjid Ar Rahman Pemko Pekanbaru. Kemudian rombongan massa bergerak menuju tugu ikan selais, sambil membawa sepanduk- sepanduk dan poster- poster yang berisi kecaman atas tindakan militer mesir.
Koordinator SMRUM, Agung Nugroho mengatakan, jika dikalkulasikan sampai hari ini ada sekitar 6.000 orang warga sipil yang menjadi korban pembantaian rezim militer Mesir dibawah pimpinan Jenderal Abdel Fattah Al Sisi. Dari mulai tanggal 8 Juli lalu, ada sekitar 42 orang demonstran anti kudeta yang tewas dan 322 orang demonstran yang luka-luka. Kemudian pada 27 Juli sekitar 120 orang pendukung Mursi yang meninggal dan lebih dari 1.000 orang yang luka-luka.
"Tercatat tiga pekan sejak militer Mesir mengkudeta presiden yang sah Mesir, sudah 450 orang warga sipil telah terbunuh, sekitar 8.000 orang yang terluka dan 1.500 orang ditahan," kata Agung.
Pada tanggal 14 Agustus kemarin adalah hari kebiadaban militer dan polisi militer Mesir yang membantai warga sipil dengan menembaki demonstran serta mebakar masjid di Rab'bah.
"Jika dikalkulasikan yang mati syahid ada sekitar 3.000 orang dari 6.000 orang lebih dan yang terluka mencapai 15.000 jiwa," tambahnya.
Aksi berakhir sekitar pukul 15.30 wib, ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh ketua PW.Ikadi Riau, Ustad Narlis,MA. (avin)
0 komentar:
Posting Komentar