Organisasi Massa (ormas) Islam Hidayatullah menyatakan menolak keras dan tidak mendukung acara Miss Word yang akan digelar di Indonesia bulan depan.
"Kontes-kontes seperti itu bertentangan dengan peradaban Islam dan tidak cocok dengan budaya bangsa," tegas Kepala Biro Humas PP Hidayatullah Mahladi seperti dikutip Hidayatullah.com, Rabu (28/8).
Mahladi menegaskan, sangat tidak pantas acara-acara seperti itu digelar di negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini.
Karena itu, kata dia, ormas Islam Hidayatullah akan terus mengedukasi masyarakat lewat dai-dai Hidayatullah dan media-media yang dimiliki tentang betapa besar bahaya ideologi dan moral dari acara-acara seperti itu.
"Kami berharap, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyadarkan para pemimpin di negeri ini akan bahaya tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat juga menolak keras penyelenggaraan kontes kecantikan itu. Ia menilai, pelaksanaan event ini merendahkan budaya Indonesia.
“Miss World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama untuk menggali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World,” kata Surahman, dalam pernyataan tertulisnya, Senin (26/8).
Surahman juga mengkritik pandangan bahwa Miss World diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia.
“Pada kenyataannya, di beberapa negara yang pernah melaksanakan Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu. [Jj/Hdy/Dkw/bsb]
"Kontes-kontes seperti itu bertentangan dengan peradaban Islam dan tidak cocok dengan budaya bangsa," tegas Kepala Biro Humas PP Hidayatullah Mahladi seperti dikutip Hidayatullah.com, Rabu (28/8).
Mahladi menegaskan, sangat tidak pantas acara-acara seperti itu digelar di negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini.
Karena itu, kata dia, ormas Islam Hidayatullah akan terus mengedukasi masyarakat lewat dai-dai Hidayatullah dan media-media yang dimiliki tentang betapa besar bahaya ideologi dan moral dari acara-acara seperti itu.
"Kami berharap, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyadarkan para pemimpin di negeri ini akan bahaya tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat juga menolak keras penyelenggaraan kontes kecantikan itu. Ia menilai, pelaksanaan event ini merendahkan budaya Indonesia.
“Miss World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama untuk menggali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World,” kata Surahman, dalam pernyataan tertulisnya, Senin (26/8).
Surahman juga mengkritik pandangan bahwa Miss World diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia.
“Pada kenyataannya, di beberapa negara yang pernah melaksanakan Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu. [Jj/Hdy/Dkw/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar