Stephanie Banister, seorang kandidat anggota parlemen Australia, menjadi bulan-bulanan publik setelah bicara ngawur tentang Islam dan Yahudi. Buntutnya, wanita berumur 27 tahun itu pun mundur dari pencalonan dirinya.
Saat wawancara dengan media 7 News yang berafiliasi dengan CNN, Banister menyebut Islam sebagai sebuah negara dan menolak Islam ‘hidup’ di Australia.
"Saya tidak menentang Islam sebagai negara, namun saya pikir hukum mereka tak bisa diterima di Australia," kata Banister seperti dilansir CNN, Senin (12/8).
Banister juga memposisikan Al Qur’an sebagai ‘haram’. "Kurang dari 2 persen warga Australia mengikuti haram."
Bukan hanya itu, politisi tersebut juga melakukan kesalahan ketika bicara soal Yahudi. Ia menyebut Yahudi adalah pengikut Yesus, padahal Yahudi telah ada jauh sebelumnya. "Yahudi tidak mengikuti haram, mereka punya agama mereka sendiri yang mengikuti Yesus Kristus," cetus ibu dua anak itu.
Wawancara itu menuai banyak olok-olok dari warga Australia dan dunia, termasuk pengguna twitter dan Youtube. Sebagian orang mengejek Banister sebagai "Sarah Palin Australia."
Tak lama setelah kehebohan soal wawancara tersebut, Banister dikabarkan langsung diminta untuk mengundurkan diri oleh partainya sendiri. [IK/Dtk/bsb]
Saat wawancara dengan media 7 News yang berafiliasi dengan CNN, Banister menyebut Islam sebagai sebuah negara dan menolak Islam ‘hidup’ di Australia.
"Saya tidak menentang Islam sebagai negara, namun saya pikir hukum mereka tak bisa diterima di Australia," kata Banister seperti dilansir CNN, Senin (12/8).
Banister juga memposisikan Al Qur’an sebagai ‘haram’. "Kurang dari 2 persen warga Australia mengikuti haram."
Bukan hanya itu, politisi tersebut juga melakukan kesalahan ketika bicara soal Yahudi. Ia menyebut Yahudi adalah pengikut Yesus, padahal Yahudi telah ada jauh sebelumnya. "Yahudi tidak mengikuti haram, mereka punya agama mereka sendiri yang mengikuti Yesus Kristus," cetus ibu dua anak itu.
Wawancara itu menuai banyak olok-olok dari warga Australia dan dunia, termasuk pengguna twitter dan Youtube. Sebagian orang mengejek Banister sebagai "Sarah Palin Australia."
Tak lama setelah kehebohan soal wawancara tersebut, Banister dikabarkan langsung diminta untuk mengundurkan diri oleh partainya sendiri. [IK/Dtk/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar