Sebuah rencana penting yang diusulkan Amerika Serikat (AS) bocor ke publik. Adalah jurnalis Inggris bernama Robert Fisk yang membocorkan sebuah tawaran AS kepada pemimpin kudeta militer Mesir, Jenderal Abdel Fatah As Sisi.
Fisk menyebutkan, AS menilai kudeta militer yang dilakukan As Sisi atas presiden terpilih Muhammad Mursi ternyata tidak berjalan sesuai skenario. Sebaliknya, pasca kudeta, kepentingan AS di Mesir justru menjadi terancam. Hal ini karena rakyat Mesir yang mendukung Mursi jumlahnya semakin banyak.
Kepiawaian Ikhwanul Muslimin dalam memobilisasi aksi damai dan posisi gerakan Islam itu sebagai pihak yang terzalimi semakin menambah jumlah pendukung Mursi. Sebaliknya, As Sisi, ElBaradai dan Shabbahi sama sekali tidak mendapatkan popularitas. Itulah yang membuat AS marah kepada mereka.
Guna menyelamatkan kepentingan AS di masa yang akan datang, ungkap Fisk, negeri paman Sam itu memberikan penawaran kepada As-sisi selaku aktor utama kudeta untuk melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA) dan mengembalikan kepemimpinan Mesir ke Presiden Mursi.
AS juga memperingatkan kepada pemerintah Junta bahwa kudeta yang mereka lakukan telah gagal dalam seluruh sektornya. Sayangnya, Fisk tidak menjelaskan respon As Sisi terhadap tawaran AS itu.
Sebelumnya, koran Mesir Asy-Sya’ab mengabarkan bahwa keluarga besar As-Sisi telah berada di komplek Bandara, tepatnya di komplek Al-Mazhah. Sedangkan anak pertama Presiden Inkonstitusional Adli Mansour telah berangkat ke Dubai sejak akhir Juli lalu. [AM/Dkw/fb/bsb]
Fisk menyebutkan, AS menilai kudeta militer yang dilakukan As Sisi atas presiden terpilih Muhammad Mursi ternyata tidak berjalan sesuai skenario. Sebaliknya, pasca kudeta, kepentingan AS di Mesir justru menjadi terancam. Hal ini karena rakyat Mesir yang mendukung Mursi jumlahnya semakin banyak.
Kepiawaian Ikhwanul Muslimin dalam memobilisasi aksi damai dan posisi gerakan Islam itu sebagai pihak yang terzalimi semakin menambah jumlah pendukung Mursi. Sebaliknya, As Sisi, ElBaradai dan Shabbahi sama sekali tidak mendapatkan popularitas. Itulah yang membuat AS marah kepada mereka.
Guna menyelamatkan kepentingan AS di masa yang akan datang, ungkap Fisk, negeri paman Sam itu memberikan penawaran kepada As-sisi selaku aktor utama kudeta untuk melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA) dan mengembalikan kepemimpinan Mesir ke Presiden Mursi.
AS juga memperingatkan kepada pemerintah Junta bahwa kudeta yang mereka lakukan telah gagal dalam seluruh sektornya. Sayangnya, Fisk tidak menjelaskan respon As Sisi terhadap tawaran AS itu.
Sebelumnya, koran Mesir Asy-Sya’ab mengabarkan bahwa keluarga besar As-Sisi telah berada di komplek Bandara, tepatnya di komplek Al-Mazhah. Sedangkan anak pertama Presiden Inkonstitusional Adli Mansour telah berangkat ke Dubai sejak akhir Juli lalu. [AM/Dkw/fb/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar