Jumlah kasus bunuh diri tentara Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Berdasarkan laporan terbaru, ada 161 kasus bunuh diri di militer AS pada 2013. Artinya, setiap 18 jam terjadi kasus bunuh diri.
Kasus bunuh diri di kalangan militer AS meningkat drastis sejak negara itu menyerang Irak. Diprediksi, angka itu akan semakin melambung dalam beberapa tahun ke depan setelah banyak tentara kembali dari Afghanistan.
Jumlah total korban bunuh diri militer AS yang lebih tinggi dibanding tentara yang tewas dalam peperangan, membuat Departemen Pertahanan AS, Pentagon, disarankan harus mengimplementasikan inisiatif yang dapat mencegah bunuh diri.
Namun, selama AS masih gemar menerjunkan kekuatan militernya untuk menginvasi dan mengintervensi negara lain, upaya inisiasi apapun dinilai sulit mencegah laju kasus bunuh diri.
Para ahli mengatakan pelayanan dalam perang yang tanpa akhir menjadi tekanan bagi tentara. Tekanan dan depresi yang menimpa para tentara membuat mereka memilih cara bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Dalam upaya untuk menekan tren tersebut, dokter militer menginvestigasi trauma otak yang meningkatkan risiko bunuh diri tentara.
Sebelumnya, hasil penelitian para dokter militer yang diterbitkan Jurnal Injury Prevention tahun lalu menunjukkan, jumlah angka bunuh diri di Angkatan Darat AS melonjak 80 persen setelah negara itu menyerang Irak. [IK/Rpb/bsb]
Kasus bunuh diri di kalangan militer AS meningkat drastis sejak negara itu menyerang Irak. Diprediksi, angka itu akan semakin melambung dalam beberapa tahun ke depan setelah banyak tentara kembali dari Afghanistan.
Jumlah total korban bunuh diri militer AS yang lebih tinggi dibanding tentara yang tewas dalam peperangan, membuat Departemen Pertahanan AS, Pentagon, disarankan harus mengimplementasikan inisiatif yang dapat mencegah bunuh diri.
Namun, selama AS masih gemar menerjunkan kekuatan militernya untuk menginvasi dan mengintervensi negara lain, upaya inisiasi apapun dinilai sulit mencegah laju kasus bunuh diri.
Para ahli mengatakan pelayanan dalam perang yang tanpa akhir menjadi tekanan bagi tentara. Tekanan dan depresi yang menimpa para tentara membuat mereka memilih cara bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Dalam upaya untuk menekan tren tersebut, dokter militer menginvestigasi trauma otak yang meningkatkan risiko bunuh diri tentara.
Sebelumnya, hasil penelitian para dokter militer yang diterbitkan Jurnal Injury Prevention tahun lalu menunjukkan, jumlah angka bunuh diri di Angkatan Darat AS melonjak 80 persen setelah negara itu menyerang Irak. [IK/Rpb/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar