Zaenal Nur Rizki, putra Jenderal Purnawirawan Wiranto yang meninggal dua hari lalu, ternyata adalah seorang aktifis dakwah. Hal itu diketahui dan didukung oleh kedua orangtuanya.
Wiranto dan istrinya, Rughaiyah Usman, menuturkan bahwa Zaenal Nur Rizki mulai aktif dalam dakwah sejak lulus SMA.
“Almarhum memang sudah ikut di Tabligh sejak lulus SMA. Dia sudah mulai aktif melakukan dakwah,” kata Ibunda Zaenal, Rughaiyah Usman di rumahnya di Jalan Palem Kartika nomor 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/5).
Keluarga menjelaskan sejak bergabung dengan Jama'ah Tabligh, Zaenal menunjukkan akhlak yang baik. Ia juga rajin beribadah, giat berdakwah dan berbakti kepada orang tua. Keluarga sangat mendukung aktivitas Zaenal. Bagi keluarga, Zaenal adalah aset bagi dakwah Islam. Dakwah pula yang membuat pemuda berusia 23 tahun itu tergerak untuk mendalami agama hingga ke Afrika Selatan.
“Dia masih muda, tapi sudah punya jiwa dakwah yang tinggi. Bapak dan saya mendukung,” tambah Rughaiyah.
Komitmen kepada Islam juga tampak dari proses pernikahan Zaenal, Maret lalu. Sesuai tuntunan Islam, Zaenal menikah tanpa didahului pacaran.
"Pada saat dia memilih menikah, istrinya usia 15 tahun, mereka belum pernah bertemu, belum pernah melihat mukanya, rela untuk dimintakan orang tua melamar istrinya. Baru saja menikah kemarin. Itu yang membuat saya terhibur, dia sudah sempurna, dari kecil dewasa dan sempat melaksanakan menikah," terang Rughaiyah. [IK/Dtk/Vv/bsb]
Wiranto dan istrinya, Rughaiyah Usman, menuturkan bahwa Zaenal Nur Rizki mulai aktif dalam dakwah sejak lulus SMA.
“Almarhum memang sudah ikut di Tabligh sejak lulus SMA. Dia sudah mulai aktif melakukan dakwah,” kata Ibunda Zaenal, Rughaiyah Usman di rumahnya di Jalan Palem Kartika nomor 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/5).
Keluarga menjelaskan sejak bergabung dengan Jama'ah Tabligh, Zaenal menunjukkan akhlak yang baik. Ia juga rajin beribadah, giat berdakwah dan berbakti kepada orang tua. Keluarga sangat mendukung aktivitas Zaenal. Bagi keluarga, Zaenal adalah aset bagi dakwah Islam. Dakwah pula yang membuat pemuda berusia 23 tahun itu tergerak untuk mendalami agama hingga ke Afrika Selatan.
“Dia masih muda, tapi sudah punya jiwa dakwah yang tinggi. Bapak dan saya mendukung,” tambah Rughaiyah.
Komitmen kepada Islam juga tampak dari proses pernikahan Zaenal, Maret lalu. Sesuai tuntunan Islam, Zaenal menikah tanpa didahului pacaran.
"Pada saat dia memilih menikah, istrinya usia 15 tahun, mereka belum pernah bertemu, belum pernah melihat mukanya, rela untuk dimintakan orang tua melamar istrinya. Baru saja menikah kemarin. Itu yang membuat saya terhibur, dia sudah sempurna, dari kecil dewasa dan sempat melaksanakan menikah," terang Rughaiyah. [IK/Dtk/Vv/bsb]
0 komentar:
Posting Komentar